Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 06 Desember 2010

Terimakasih untuk Setan


(catatan ini dibuat untuk menhormati sang guru sejati penulis atas semua jasanya yang telah memberikan banyak sekali pelajaran berharga dalam hidup penulis)



Di saat manusia-manusia angkuh yang merasa suci terus mengutuk semua tindakan setan sang guru sejati, justru beliau semakin istiqomah untuk menjalankan tugas sucinya, yaitu menyesatkan umat manusia. dan dari beliaulah saya belajar tentang arti keistiqomahan.



Di saat manusia terpecah belah karena egoisme dan rasa ingin menang sendiri, justru beliau semakin mempererat persatuan dengan saudara-saudara mereka dalam menjalankan tugas sucinya, yaitu menyesatkan umat manusia. dan dari beliaulah saya belajar tentang arti persatuan.



Di saat manusia saling mendahului dan saling menghancurkan demi kepentingan diri sendiri, justru setan saling memberi kesempatan dan saling membantu untuk menyesatkan umat manusia. dan dari beliaulah saya belajar tentang tenggang rasa dan gotong royong.



Di saat semua manusia saling membunuh atas nama keadilan dan atas nama Tuhan, justru setan semakin memperkokoh persaudaraan mereka demi tercapainya tujuan suci mereka, yaitu menyesatkan umat manusia. dan dari beliaulah saya belajar tentang perdamaian dan persaudaraan.



Di saat manusia melalaikan Tuhan, ingkar kepada-Nya, menghianati janji-janjinya, justru setan semakin teguh memegang janjinya kepada Tuhan untuk menyesatkan manusia. dan dari beliaulah saya belajar menepati janji.



Di saat manusia tanpa rasa takut kepada Tuhan untuk mengingkari semua perintah-Nya dan justru melakukan hal-hal yang dilarang oleh-Nya, justru setan dengan berani dan enggan sujud kepada manusia yang 'angkuh' di saat semua malaikat sujud tanpa mau bertanya alasanya, setan juga dengan penuh janji neraka yang akan diberikan kepadanya kelak dengan penuh penghormatan memohon izin kepada Tuhan untuk menyesatkan umat manusia. dan dari beliaulah saya belajar tentang rasa takut dan keberanian.



Di saat manusia dengan kesombongannya terus berfikir tentang cara mengalahkan setan (yang jelas-jelas lebih cerdas dan luas pengetahuannya), setan justru semakin merasa benar akan penolakannya untuk tunduk kepada manusia. dan dari beliaulah saya belajar tentang kesombongan.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Bagi Sahabat-sahabat Yang Ingin Sedikit menuangkan pernyataan dan pertanyaan...! :)