Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 17 Februari 2010

Sepakat...! Hilangkan Semester Pendek (SP)


Kebijakan yang sangat tepat menurut saya telah diambil pihak Kampus STAIN Purwokerto dengan menghapuskan program semester pendek (SP). tetapi sayangnya kebijakan itu sedang diperjuangkan kembali oleh sebagian atau bahkan mungkin sebagian besar kawan-kawan mahasiswa. mungkin yang menjadi pertanyaan adalah kenapa justru saya mendukung penghapusan SP disaat sebagian besar kawan2 mahasiswa bahkan mereka yang duduk Lembaga Kemahasiswaan berusaha agar SP diadakan kembali.

Banyak sekali alasan yang membuat saya tidak sepakat dengan diadakannya program SP... Pertama, Diadakannya program SP adalah sangat menciderai semangat pendidikan sebagai sbuah proses. mereka mengambil program SP rata2 beralasan, jika tidak untuk mempercepat perkuliahan maka untuk memperbaiki nilai mereka yang jelek dg cara yg cepat. tentu hal ini tidak sejalan dengan semangat pendidikan itu sendiri, pendidikan telah dianggap hanya sebagai sebuah instrumen untuk meraih tujuan pragmatis saja... pendidikan sudah tidak lagi dihargai sebagai sebuah proses... Yang memprihatinkan adalah program ini semakin mengarahkan kawan-kawan mahasiswa untuk terjerumus pada paradigma yang pragmatis di mana yang penting bukanlah apa yang didapatkan selama perkuliahan, tetapi berapa nilai yang mereka dapat... Dan sekali lagi ini sangat menciderai semangat pendidikan... Kedua, program SP ini dimanfaatkan oleh oknum dosen untuk mengeruk keuntungan finansial dari program ini. dan parahnya, kawan-kawan peserta SP pun tidak merasa risih dengan ini, justru senang-senang saja asal nilai yang didapat bagus...

Kisah yang cukup membuat saya tertawa geli adalah ketika diadakan audiensi kawan-kawan mahasiswa yang duduk LK dengan pihak Kampus yang salah satunya membahas tentang program semester pendek, ternyata antara pihak kampus dan kawan-kawan mahasiswa berbeda pendapat tentang tujuan diadakanya SP. Jika pihak kampus dulunya mengadakan SP bertujuan untuk akselarasi tetapi karena banyak disalah gunakan, seperti untuk proyek oknum dosen dll sehingga akhirnya dihapus, maka kawan-kawan yang hadir pada waktu itu justru memperjuangkan adanya SP agar bisa memperbaiki nilai-nilai mereka yang jelek.. Yang membuat saya tertawa geli dan terheran-heran adalah alasan yang mereka semua keluarkan menurut pendapat saya tidak ada satupun yang sesuai dengan semangat pendidikan sebagai sebuah proses...

Jika proses pendidikan hanya dimaknai sebatas untuk mendapatkan nilai, maka universitas telah kehilangan kelaminya yang dulunya merupakan tempat untuk mencari kebenaran, dan tak ada bedanya dengan lembaga-lembaga kursus. Jika ada yang mengatakan seluruh mahasiswa STAIN Purwokerto mendukung diadakan kembali program SP maka saya adalah orang yang akan menentangnya.

1 komentar:

  1. hmm,, saya rasa alasan anda menentang adanya SP dengan penjabaran diatas sangat aneh.. --
    "orogram ini semakin mengarahkan kawan-kawan mahasiswa untuk terjerumus pada paradigma yang pragmatis di mana yang penting bukanlah apa yang didapatkan selama perkuliahan, tetapi berapa nilai yang mereka dapat... Dan sekali lagi ini sangat menciderai semangat pendidikan... --> ?? .. sebelum menulis apakah sodara tahu alasan mengapa para mahasiswa mengulang or mengejar sks dgn mengikuti SP? coba renungkan sejenak dengan bijak.. tolong lihat juga SP dengan obyektif, jangan hanya subyektif aja..

    BalasHapus

Silahkan Bagi Sahabat-sahabat Yang Ingin Sedikit menuangkan pernyataan dan pertanyaan...! :)