Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Selasa, 20 September 2011

Putu The Trouble Maker (Salak)

Suatu hari Putu sedang berkumpul dengan kawan-kawannya di pinggir sungai. sambil menikmati aliran sungai mereka memakan buah salak yang mereka ambil dari kebun pesantren. ramai-ramai mereka memakan buah salak yang cukup banyak itu. ketika Putu baru menghabiskan satu buah salak dia melihat si Umi, santri putri pujaan hatinya lewat. diapun memandangi Umi hingga bayangan Umipun menghilang. Ketika Umi sudah berlalu dari hadapannya, Putu menengok lagi ke arah buah salak kesukaannya. Alangkah terkejutnya ketika Putu melihat semua buah salak hanya tersisa kulit dan bijinya saja yang berserakan di depan dia. Iwan yang duduk di sebelahnya meledek "wah Hebat benar kau, semua salak kau habiskan, hanya tersisa kulit dan bijinya saja". Sontak kawan-kawan Putupun tertawa terbahak-bahak. Tapi bukan putu kalau dia kehabisan akal. Putupun balik bertanya kepada kawan-kawanya, "wah, tapi aku kalah hebat dibanding kalian, bahkan kulit dan bijinya pun tak kalian sisakan".

Hasrat Cinta

Awal kau cukup puas untuk sekedar melihatnya...
Lalu kau mulai ingin mendengar suaranya...
Kaupun mulai bicara dengannya...
Semakin lama kau ingin memegang tanganya... Menciumnya... Memilikinya...
Kasih sayang, cinta, dan nafsu menyelimutimu...
Hasrat untuk memilikinya seutuhnya sudah tak terbendung, dan kau akan gila karenanya...

Awal kau bicara "cukup aku melihatnya", kemudian kau bicara "cukup aku berteman dengannya", kemudian kau berucap lagi "cukup dia menjadi sahabatku", dan akhirnya kaupun berteriak "dia harus menjadi milikku"...

Putu The Trouble Maker

(suatu hari Putu menyembunyikan sandal milik Kyainya)
Abah Kyai: Cung sandal abah di mana?
Putu: Diambil Umi Bah anak santri putri.
Abah Kyai: tolong ambilin cung.
(putu pun pergi menghampiri Umi)
Putu: Umi aku disuruh abah nyium kamu.
Umi: ga mau!!!
(putu teriak) "ga boleh bah"
Abah kyai: kasih nduk.
(putu pun mencium pipi kanan Umi)
Putu: yang kiri mana?
Umi: ga mau!!!
Putu: bah yang kiri ga boleh.
Abah Kyai: kasih semua nduk.
Putu: "Alhamdulillah"