Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Minggu, 16 Mei 2010

Otokritik

Kenapa tidak ada yang melakukan kritik secara terbuka - karena tidak menutup kemungkinan kritik tidak dilakukan secara terbuka - kepada kita dalam bentuk apapun? Entah tulisan atau yang lainya? Apakah karena kita memang sudah sangat sempurna sehingga tidak ada satupun yang perlu dikritisi dari kebijakan kita baik di intern organisasi maupun ekstern organisasi? Atau karena memang kita semua terlalu apatis? atau dengan kata lain "ahhh yang penting saya tidak dirugikan"? Atau sebenarnya ada yang ingin mengkritisi tetapi terlalu takut untuk melakukannya?
Menjawab pertanyaan yang pertama, apakah kita sudah sangat sempurna? Tentunya jawaban ini akan terlalu subjektif untuk dijawab. Jawaban yang diberikan tentunya akan sangat beragam, tergantung siapa yang berbicara, latar belakangnya, dan juga apa kepentingannya. Oleh sebab itu, mungkin untuk alasan yang pertama ini kurang masuk akal digunakan sebagai alasan untuk tidak mengkritik.
Yang kedua, Apakah kita terlalu apatis? Mungkin, alasan ini cukup masuk akal, karena banyak dari kawan-kawan kita cenderung bersikap masa bodoh, atau paling banter aktif berorganisasi tetapi hanya sebatas sebagai "buruh" yang tidak tahu apa-apa. yang penting kita aktif, punya kegiatan sehingga organisasi terlihat punya kegiatan, tanpa tahu apakah kegiatan itu sesua dengan visi misi, dan apakah kegiatan itu sesuai dengan kebutuhan.
Atau yang ketiga, mereka terlalu takut untuk melakukan kritik? Alasan ini mungkin ada benarnya juga. Di sinilah kita harus melakukan otokritik bersama, apakah selama ini "kita" terlalu arogan sehingga tidak ada yang berani untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh "kita"? Baik yang mengkritisi itu kawan-kawan di luar organisasi kita atau bahkan orang yang ada di organisasi itu sendiri. Atau apakah mereka para pengkritik terlalu pengecut untuk melakukan kritik baik itu lewat tulisan ataupun yang lainnya?
Tak ada kritik dalam organisasi bukanlah sebuah hal yang menggembirakan, justru itu pintu bagi kemunduran atau bahkan kehancuran dalam sebuah organisasi. Kalau kita sudah merasa benar, sudah merasa pintar, sudah merasa sempurna sehingga kita tidak perlu ada kritik keada kita, lalu buat apa kita belajar di organisasi?
Wallahu a'lam Bishshowab.